Forest Technology Product Reference

hope it can give u anything about "Forest Technology Product" Reference

RANGKAIAN UNIT MESIN – MESIN UNTUK PRODUK – PRODUK KAYU SOLID BERKUALITAS

Pendahuluan
Proses dalam pengolahan hasil hutan kayu untuk membuat produk dengan salah satu permukaan papan atau benda kerja menjadi rata, halus, dan licin sehingga akan mudah untuk proses lanjutan dengan dilakukan pemesinan peripheral tunggal. Proses penghalusan bertujuan supaya permukaan benda kerja yang disambung menjadi rata tanpa harus dilakukan aktivitas pemesinan ulang sehingga benda kerja yang akan dimesin menjadi rata, yaitu untuk menghilangkan lekukan, gelombang, pencembungan karena telah mengalami distorsi akibat penghentian proses pemesinan pada bagian – bagian yang tinggi serta mengurangi ketebalan benda kerja yang baru saja diserut. Proses ini dapat dikatakan untuk mendapatkan ketebalan papan sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan proses menyambungkan produk. Operasi penyambungan dapat meliputi proses pembuatan ketebalan papan dan permukaan yang dikehendaki dengan menyerut ketebalan dari papan.
Produk hasil penyambungan akan mempunyai ukuran dan bentuk dengan berbagai tipe berdasarkan keinginan. Mesin dalam pengerjaan penyambungan bila dilihat dari operasinya terdiri dari penentuan permukaan dan penempelan bahan kerja. Sekarang ini terdapat berbagai macam modifikasi mesin berdasarkan kebutuhan produk dimana tipe – tipe mesin akan memiliki spesifikasi khusus. Kebutuhan akan berbagai macam jenis produk mensyaratkan adanya perubahan pada mesin meskipun kecil namun dalam skala industri akan berhubungan dengan jumlah dari total produk yang dihasilkan sehingga berpengaruh pada kemampuan produksi industri tersebut.
Berbagai jenis mesin dari operasi penyambungan meliputi Mesin Penyambung Ukuran Kecil (Hand Jointer), Mesin Penyambung Berperekat (Glue Jointer), Mesin Penyambung Venir Berkepala Potong Berjalan (Traveling-Head Veneer Jointer), Mesin Penyambung Muka (Facing Jointer), beberapa mesin tersebut masih berklasifikasi sederhana yaitu proses pengerjaan berdasar pada basis fungsi, dari tipe – tipe mesin inilah kemudian dikembangkan mesin dengan spesifikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar. Perkembangan mesin operasi dapat dikaitkan dengan perkembangan permintaan produk dari hasil pengolahan kayu, dimana hubungannya bersifat linier.
Industri pengolahan kayu terdiri dari berbagai kepentingan dan tujuan pengusahaan, mulai yang terintegrasi hingga hanya menghasilkan bagian tertentu saja, sebagai contoh Perusahaan M/s HBZ bertempat di Diepenau (Lavelsloh), di daaerah Minden, Jerman, bertujuan memproduksi produk dengan menggunakan rangkaian unit finger jointing sehingga didapatkan instalasi mesin state-of-the-art untuk memproses kayu solid menjadi berbagai macam produk

Pembahasan (Deskripsi sifat dasar kayu penghara)
Benda kerja untuk diolah mempunyai karakteristik spesifik sesuai dengan jenis kayunya. Kayu merupakan bahan dengan penggunaan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin tingginya kebutuhan kayu diikuti oleh perkembangan jumlah penduduk. Kayu mempunyai karakteristik bahan tersendiri dibandingkan dengan jenis bahan lainnya semisal semen atau besi, disamping itu bahan ini adalah bahan terbaharukan. Kayu tersusun dari komponen – komponen sangat kompleks, komponen kayu terdiri dari komponen utama dinding sel, yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Komponen penyusun yang lain adalah komponen minor dengan berat molekul rendah yang berupa ekstraktif dan mineral. Kayu dalam pohon biasanya memiliki struktur dan sifat sama, namun kemudian kayu dalam pohon pada bagian berbeda dari jenis sama tidak pernah identik, dan bersifat sejenis hanya dalam batasan sangat luas. Pemahaman terhadap sifat kayu digunakan sebagai acuan terhadap alternatif pemanfaatan suatu jenis kayu, agar kayu memiliki umur pakai dan nilai pakai optimal.
Kayu tiap jenisnya memiliki sifat berbeda, perlu mengetahui sifat kayu tersebut sehingga pemilihan jenis untuk penggunaan tertentu sesuai dengan keinginan. Diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta macam penggunaannya. Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan – bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat – sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat). Bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat – sifat berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial). Bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
Sifat fisik kayu meliputi: berat dan berat jenis, keawetan, warna, tekstur, arah serat, kesan raba, bau dan rasa, nilai dekoratif, kemudian higroskopis. Sifat kayu terhadap suara, yang terdiri dari sifat akustik, sifat resonansi, daya hantar panas, serta daya hantar listrik. Sifat mekanik kayu meliputi keteguhan tarik (sejajar arah serat dan tegak lurus arah serat), keteguhan tekan atau kompresi (sejajar arah serat dan tegak lurus arah serat), keteguhan geser (sejajar arah serat, tegak lurus arah serat, dan miring), keteguhan lengkung (lengkung static dan lengkung pukul), kekakuan, keuletan, kekerasan, keteguhan belah, Faktor – faktor sifat mekanik kayu digolongkan menjadi dua kelompok: faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

Konfigurasi Mesin (dilengkapi gambar mesin & elemen mesin)‏
Mesin – Mesin yang digunakan dalam Pabrik M/s HBZ.

“Unit Grecon finger joint, model Profi Joint Ultra TT”
Spesifikasi: Horizontal or vertical fingerjoints in a wide vaiety of patterns, press lengths up to 20 feet, maximum 2" X 6" cross section, high capacity shaper station up to 500mm wide, disc-type or solid cutters up to 250mm in diameter, hogging unit standard - scoring saws optional, proven, maintenance-free Weinig spindle; axial adjustment in 1/100mm range, spindle jump device for 1/2 finger pitch better alignment for horizontal joints Simple operation - fast and easy installation.

“Moulder Weinig model Hydromat 23”
Spesifikasi: 2000 Weinig Hydromat 23-C, 5 head, 200’ / min., jointed, 460v - motor sizes 18.5, 15, (3) 11, 7.5 kw, 5’ x 9”, s/n 91445, Wagner Mod. 682 moisture meter at outfeed, slowdown belt 10” x 9’ 1995 Weinig Hydromat 22-AL, 5 head, 120’ / min., jointed, 230/460v - motor sizes 22, 15, (4)7.5 kw, 5” x 9”, s/n 222170 Assorted Hydro-Loc cutter heads.

Proses Operasi
a. Posisi mesin/lokasi

Secara bersamaan papan kayu dimasukkan ke unit pembentuk Finger Joint “ProfiJoint”

Meja pendukung berfungsi menghubungkan unit pembentuk dan unit press

Papan kayu Oak dimasukkan secara manual dan berurutan ke dalam unit press


b. Cara kerja mesin (mis posisi, perilaku, perubahan yg terjadi pada benda kerja)‏
Mesin Jointer ini bekerja dengan dioperasikan satu orang tenaga kerja dengan Output dan Fleksibilitas Tinggi. Mesin menghasilkan garis kelas menengah yang kuat memungkinkan penggilingan tinggi hingga 205 mm dan feeding panjang kayu sampai dengan 1.500 mm dan memiliki meja putar otomatis bergerak bersama. GRECON mengembangkan aplikasi perekat Flankenjet mengurus penyebaran ekonomis lem di atas seluruh permukaan. Tergantung pada kayu panjang pakan garis adalah cerdas dimuat dan kayu diangkut melalui seluruh baris. Horisontal dan vertikal jari – jointing sendi tanpa langkah ini layak untuk fleksibilitas tertinggi dalam aplikasi. Sistem aplikasi lem otomatis “Flankenjet” kan memberikan kemampuan pemakaian lem secara merata dan ekonomis. Kayu solid yang telah di finger joint, kemudian ke mesin press saat tekanan diaplikasikan pada ujung muka. Daya dorong bergantung pada timber cross section dan dipilih berdasarkan sebuah diagram. Waktu press dapat disesuaikan dengan keinginan. Ketika proses pengepresan selesai, papan kayu akan didorong ke samping. Teknologi finger jointing dimanufakturisasi berdasar pada tingkat presisi yang sangat tinggi. Kemudahan operasi, singkatnya waktu pergantian dan kemudahan penggantian perkakasnya.

c. Urutan proses operasi

Produk yang dihasilkan
Papan kayu Oak yang telah di finger joint (grooved) merupakan fokus produksi dari rangkaian kegiatan. Produk tersebut digunakan untuk membuat furnitur pelengkap teras dan beranda. Kayu lokal banyak digunakan. Rangkaian produk perusahaan ini meliputi berbagai profil panel dan papan kayu solid. Produk – produk tersebut dapat digunakan untuk dekorasi dan pelengkap interior atau eksterior.
Produksi dari mesin tersebut dapat menghasilkan produk dengan penggunaan membuat furnitur pelengkap teras dan beranda. Rangkaian produk meliputi berbagai profil panel dan papan kayu solid. Produk-produk tersebut dapat digunakan untuk dekorasi dan pelengkap interior atau eksterior. Produk – produk hasil produksi antara lain adalah flooring sebagai penutup lantai, parquet block yaitu papan – papan kecil yang dapat disusun biasanya sebagai dinding, long-strip dimana produk ini mempunyai panjang lebih dari parquet block, finger joint umumnya digunakan sebagai lantai atau dinding namun dengan kekhususan yaitu adanya pengikat fisik berupa jari – jari, finger joint laminating produk ini mirip dengan finger joint namun terdri dari beberapa lapisan, lam parquet, nosing, papan tangga, parquet industri, skirting dan E2E.

Pembahasan (operasi, kualitas produk, perawatan mesin, training)‏
Finger joint horizontal maupun vertikal bisa diproses oleh mesin finger jointing Grecon, model ProfiJoint. Panjang minimum kayu solid yang digunakan adalah 150 milimeter. Input ke unit pembentuk dilakukan secara manual. Meja persiapan dan pendukung dapat dilengkapi sendiri agar pemrosesan papan pendek atau panjang sama baiknya. Sistem aplikasi lem otomatis “Flankenjet” memberikan jaminan pemakaian lem secara merata dan ekonomis. Kayu solid yang telah di finger joint, dibawa ke mesin press saat tekanan diaplikasikan pada ujung muka. Daya dorong bergantung pada timber cross section dan dipilih berdasarkan sebuah diagram. Waktu press dapat dipilih sesuai kebutuhan. Ketika proses pengepresan selesai, papan kayu akan didorong ke samping. Teknologi finger jointing dimanufakturisasi berdasarkan tingkat presisi yang sangat tinggi. Kemudahan operasi, singkatnya waktu pergantian dan kemudahan penggantian perkakasnya merupakan fitur utama mesin ini.

Kesimpulan
Efisiensi penataan mesin akan sangat meberikan hasil berbeda dalam sebuah industri, dimana secara spesifik disini adalah industri perkayuan. Berbagai macam faktor dapat dihemat seperti tenaga kerja, modal, kebutuhan energi, waktu, dan bahan baku. Penyesuaian pemilihan mesin disamakan dengan kebutuhan atau keinginan suatu industri dalam menentukan produk apa yang akan diproduksi.

Daftar Pustaka
Haygreen, J.G., dan J.L. Bowyer. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Terjemahan. Diterjemahkan oleh Soejjipto A.H. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Istoto Y.F.B. 2010. Operasi Pemesinan Pembentukan (Shaping). Slide Presentasi Mata Kuliah Pemesinan Kayu. Jurusan Teknologi Hasil Hutan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
---------------. 2010. Operasi Pemesinan Pembubutan (Turning). Slide Presentasi Mata Kuliah Pemesinan Kayu. Jurusan Teknologi Hasil Hutan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
---------------. 2010. Operasi Pemesinan Penyerutan dan Pemprofilan. Slide Presentasi Mata Kuliah Pemesinan Kayu. Jurusan Teknologi Hasil Hutan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
---------------. 2010. Operasi Penyambungan Bagian I. Slide Presentasi Mata Kuliah Pemesinan Kayu. Jurusan Teknologi Hasil Hutan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Http://usahaloka.com/indo/ Diakses tangal 05-05-2010. Yogyakarta.
Http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/INFO_V02/VII_V02.htm Diakses tanggal 05-05-2010. Yogyakarta.
Http://www.ekamant.co.id/newsletter/pdf/WM%206%20Indonesian.pdf Diakses tanggal 05-05-2010. Yogyakarta.
http://www.joinersales.com/articleprint.jsp?artid=372 Diakses tanggal 26-05-2010. Yogyakarta.
Http://www.timberhunt.com/content/press_releases_archive.html Diakses tanggal 26-05-2010. Yogyakarta.
Nicholas, D.D,. 1987. Kemunduran (Deteroriasi) kayu dan Pencegahan dengan Perlakuan – Perlakuan Pengawetan. Terjemahan. Diterjahkan oleh Haryanto Yoedodibroto. Airlangga University Press. Surabaya.
Pashin, A.J. dan C. de Zeeuw, 1980. Text Book of Wood Technology. Structuru Identification. Properties and Use of The Comercial Wood of The United States and Canada. Mc Graw-Hill Book Company. New York.

Rancangan Proses Produksi Industri Pulp “Forest Punk Technology Inc.

Dalam industri pulp dan kertas dikenal adanya urutan dasar proses produksi, dimana dalam industri kami meliputi program pengumpulan bahan baku diperoleh dari hutan dengan jenis dari fast growing species, kemudian kegiatan penebangan pohon secara konfensional, lalu Pengulitan. Didapatkan kayu solid yang dikonversi menjadi kayu gergajian, kayu lapis, mebel, papan partikel. Untuk kayu solid didapatkan kayu bundar lalu proses pengulitan, pembentukan chip, penyaringan, digester. Pengolahan Pulp dan kertas harus sebelumnya dengan pembentukan chip kemudian penebangan kayu utuh spesifik untuk bahan baku pulp proses kimia atau semi kimia.
Tidak hanya berdasar pada proses produksi namun memberikan perhatian pada isu pencemaran lingkungan, dimana merupakan masalah serius. Industri pulp dan kertas menghasilkan masalah pencemaran lingkungan yaitu pada proses penghilangan lignin. Produksi pulp dan kertas di Indonesia menggunakan proses yang berorientasi pada kecepatan proses dan kurang memperhatikan masalah pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan – bahan kimia pada proses pulping (proses pembuatan pulp) maupun pada proses bleaching (proses pemutihan pulp).
Teknik pembuatan pulp secara mekanis memberikan sifat kekuatan lembaran pulp yang rendah dan penggunaan energi yang cukup tinggi. Teknik pembuatan pulp secara kimia memberikan sifat kekuatan lembaran pulp yang tinggi, tetapi biaya produksi lebih mahal karena penggunaan bahan – bahan kimia dalam jumlah besar dan berpotensi mencemari lingkungan. Proses kimia – mekanis akan mendapatkan kekuatan lembaran pulp yang lebih baik, tetapi mempunyai kelemahan yaitu membutuhkan energi besar pada proses pemisahan serat dan refining pulp, sehingga biaya meningkatkan produksi. Proses pemutihan pulp (bleaching) masih menggunakan pemakaian bahan kimia seperti klor dan klorit.
Proses produksi pulp adalah memisahkan serat kayu tanpa merusaknya sehingga dapat dibuat menjadi lembaran kertas. Komponen lignin dalam kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ke dalam serat kayu itu sendiri. Produksi pulp secara komersial memiliki metode pelunakkan lignin dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara selulosa dengan lignin untuk memperoleh serat. Pelunakkannya hingga memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang dilakukan. Hal ini dapat diperbaiki dengan mengambil sebagian besar atau keseluruhan dari lignin yang akan diproses dengan menggunakan larutan berbagai zat kimia. Pulp seperti ini dikenal dengan nama pulp kimia. Sedangkan proses pelunakan lignin yang lain yaitu dengan memberi tekanan pada kayu pada batu asah grindstone akan memproduksi pulp mekanik. Pada proses ini, panas dihasilkan untuk mengurangi gesekan antara komponen dalam kayu sehingga serat terpisah dari lignin dengan sedikit kerusakan. Selain pulp mekanik dan pulp kimia ada lagi jenis pulp yang lain yang diklasifikasikan berdasarkan proses pembuatannya yaitu pulp semikimia dan pulp kimiamekanik.
Pembuatan pulp secara mekanik di antaranya adalah proses yang bernama refiner Mechanical Pulping (RMP), Thermomechanical Pulping (TMP), dan Chemithermomechanical Pulping (CTMP). Pembuatan pulp secara kimia menggunakan NaOH secara langsung maupun tidak langsung. Lignin dilarutkan dari bagian lapisan sehingga serat terpisah. Dalam proses ini, kulit kayu diambil dan batang kayunya dibuat chip kayu lalu dihancurkan dalam tekanan pada temperatur yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:
1. Proses alkalin: proses soda, dan proses kraft
2. Proses sulfit : proses asam sulfit, dan proses bisulfit
Pembuatan Pulp metode semikimia adalah menghasilkan perolehan yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan yang paling baik. Tahapan dalam proses ini adalah menggunakan larutan kimia untuk menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan kimia yang biasa digunakan adalah NaOH, Na2CO3, Na2SO4, kemudian sebagian besar hemiselulosa harus sudah tercernas, salah satu proses pembuatan pulp secara semikimia adalah proses Neutral Sulfite Semichemical (NSCC). Proses pencernaan kayu merupakan proses yang memiliki arti yang sangat penting. Tujuan utama dari pencernaan ini adalah: Menghasilkan pulp masak yang baik, yang bebas dari bagian bebas selulosa dan hemiselulosa, mencapai hasil maksimum dari perolehan hasil dengan kualitas yang baik, menjamin persediaan pulp yang konstan.
Setelah mengalami proses penghancuran, selanjutnya pulp akan mengalami proses bleaching. Warna pulp sangat bergantung pada jenis kayu asal, cara proses, dan komponen tambahan yang terdapat dalam kayu. Selulosa dan hemiselulosa sudah berwarna putih dan tidak berkontribusi pada warna pulp, sedangkan lignin sangat berperan besar dalam memberikan warna pada pulp. Pada dasarnya, terdapat dua tipe penggelantangan yang biasa dilakukan pada pulp. Kedua metode ini adalah: memodifikasi secara kimia senyawa kromoforic kayu dengan menggunakan reaksi oksidasi atau oksidasi dan melakukan proses delignifikasi dan membuang beberapa senyawa karbohidrat lain. Proses bleaching pada produksi pulp secara kimia dan mekanik berbeda.
Beating dan pemurnian adalah proses untuk memperbaiki kekuatan dan sifat fisik dari kertas yang diinginkan, dan untuk mempengaruhi tingkah laku kertas dalam tahap proses pembentukan lembaran dan pengeringan tujuan proses ini adalah menambah luas permukaan serat dan pelarutan. Selain itu, proses ini menambah fleksibilitas serat sehingga menjadi relatife mudah untuk dideformasi plastik dalam mesin kertas. Kualitas keluaran unit beater ini bergantung pada kualitas penghancurannya. Serat untuk kertas biasanya keras dan elastik dan akan berubah menjadi lunak jika dimasukkan ke dalam mesin kertas tanpa melalui proses beating ini.
Sizing adalah proses untuk menjadikan bahan serat menjadi kertas dan lebih tahan rusak dari berbagai cairan. Damar adalah bahan terbanyak yang digunakan, selain itu digunakan pati, lem, kasein, resin sintetis, dan turunan – turunan selulosa lainnya. Bahan – bahan ini ditambahkan secara langsung ke dalam beater yang sedang memproses serat, atau ditambahkan saat serat sudah menjadi lembaran kertas kering untuk membuat permukaan tahan cairan.
Beberapa proses dalam proses pembuatan kertas yang kami coba integrasikan dalam industry kami, yaitu:
• Fourdrinier. Pada proses ini, kertas dibuat dengan mengendapkan suspensi serat yang sangat larut dari suspensi cairan pembawanya. Hampir 95% air dibuang pada proses ini. Saat itu, masing – masing serat akan bersilangan satu sama lain secara acak.
• Silinder Mesin silinder digunakan dalam manufaktur kertas dus, yaitu sejumlah unit silinder dapat disusun sehingga lapisan serat dari setiap silinder dapat diendapkan dan seluruh lembaran itu dapat dikombinasikan untuk membuat dus. Ketebalan diatur dan dibatasi dengan jumlah silinder yang digunakan.
• Twin wire Metode ini digunakan untuk membuat kertas dan kertas dus. Kertas dibentuk di antara dua penyaring. Dan air dikeluarkan dari bahan dengan memodifikasi tekanan dan bahkan sampai tercapai keadaan vakum. Pemerasan dan pengeringan Setelah meninggalkan mesin pembuat kertas di atas, kertas yang berupa lembaran yang masih mengandung 7590% air diumpankan kepada unit untuk diperas kemudian dikeringkan dengan rol pemanas dengan steam sampai tersisa kelembaban sebesar 410%.

Produk kertas yang dihasilkan dari industry kami mempunyai standar, dimana standar kami berdasar pada berbagai perameter pengujian semisal pada sifat fisik kertas:
• Direksi kertas. Arah (direksi) kertas menentukan beberapa sifat fisik kertas yang lain. Arah ini bergantung pada orientasi urat serat selam dalam proses pembuatan
• Basis Massa Basis Massa adalah ukuran massa dalam gram per meter kuadrat. Sifat fisik iniditentukan oleh standar TAPPI T 410.
• Ketebalan Maksud ketebalan di sini adalah ketebalan satu lembar kertas yang diukur dalam kondisi spesifik TAPPI T 410 dan biasanya dinyatakan dalam mikron
• Kuat tarik Kuat tarik adalah gaya per lebar unit lembaran kertas yang dibutuhkan untuk menghasilkan kerusakan pada kertas tersebut pada kondisi spesifik
• Bidang potong Bidang potong ini dinyatakan dalam persentasi elongasi per lebar. Bidang potong akan memiliki nilai terbesar dalam arah silang.
• Bursting Strength Bursting Strength adalah tekanan hidrostatik yang dibutuhkan untuk memutuskan bahan saat berada dalam kondisi spesifik.
• Tearing Strength Tearing Strength adalah gaya rata – rata yang dibutuhkan untuk menyobek sebuah lembaran kertas dalam kondisi spesifik
• Tingkat kekakuan Kekakuan yang dimaksud adalah tahanan ikatan yang diukur oleh gaya yang dibuthkan untuk memberikan pembelokan. Tingkat kekakuan bervariasi bergantung pada ketebalan kertas.
• Daya tahan lipat Daya tahan lipat merupakan jumlah lipatan maksimum yang masih dapat ditahan kertas sampai terjadinya kerusakan berdasarkan kondisi spesifik TAPPI T 410

• Macam – macam produk kertas dibagi menjadi 2 kategori, yaitu
• kertas asli yang biasanya dibuat dari kertas ter-bleaching gelantang, dan digunakan untuk menulis, sebagai buku besar, buku dan cover.
• Kertas kasar (coarst), dibuat dari kertas ter-bleaching (tidak mengalami proses bleaching dari pulp kayu lunak dan biasanya digunakan untuk kemasan makanan.

Dari pulp yang diperoleh kami olah berbagai masam produk siap pakai, meliputi bermacam – macam tipe kertas:
• Kertas kraft: Biasanya digunakan untuk tas, karton berombak, juga untuk kemasan makanan.
• Kertas ter-bleaching: Biasanya digunakan untuk dibuat tas kecil, amplop, kertas lilin, label, dan bahan laminating.
• Kertas Greaseproof: Biasanya digunakan untuk fatty foods.
• Kertas Glassine: Merupakan kertas yang tahan minyak.Biasanya digunakan untuk tas, kotak dan kemasan makanan berminyak.
• Perkamen sayur: Kertas ini tidak beracun dan memiliki kekuatan tahan basah dan minyak. Biasanya digunakan untuk kemasan makanan basah dan berminyak.
• Kertas tissue: Kertas ini memiliki sifat lembut, dan semitransparan.

Industri kami mencoba untuk menghormati alam dan lingkungan sehingga dilaksanakan proses pengolahan limbah secara ramah. Pengelolaan limbah produksi pulp dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu cair, padat, dan emisi udara:
• Pengelolaan limbah cair berdasarkan unit operasinya, yaitu: Fisik, hal yang ditangani ialah proses screening (penyaringan). Screening untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Screening dilakukan pada potongan kayu yang berukuran besar sehabis diolah pada proses chipper. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Pengendapan primer biasanya terjadi di bak pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap. Kimia, untuk menghilangkan partikel-partikel yang sukar mengendap, senyawa fosfor, logam-logam berat, dan zat organik beracun. Proses ini akan mengubah sifat bahan terlarut tersebut dari sangat terlarut menjadi tidak terlarut atau dari ukuran sangat halus menjadi gumpalan (flok) yang dapat diendapkan maupun dipisahkan dengan filtrasi. Beberapa limbah – limbah: cairan sisa dari hasil proses pemutihan yang menggunakan bahan kimia chlorine dioksida, ekstraksi caustic soda, hidrogen peroksida. NaOH (sodium hidroksida) dan NaS (sodium sulfida). Biologi, adalah menggumpalkan dan menghilangkan padatan organik terlarut yang biodegradable dengan memanfaatkan mikroorganisme. Pengolahan biologis mengurangi kadar racun dan meningkatkan mutu estetika buangan (bau, warna, potensi yang menggangu dan rasa air).
• Pengelolaan limbah padat berupa batu dari kapur dan mengandung soda. Ini harus dibuang di lingkungan aman dan nyaman. Limbah padat itu harus dibuang ke tempat pembuangan akhir yang secure land fill (aman). Limbah padat lainnya, diolah dengan menggunakan bark boiler dan lime klin. Bark boiler digunakan untuk pembakaran kulit kayu. Sedangkan lime klin digunakan untuk pengolahan lumpur kapur.
• Pengelolaan limbah emisi udara berupa emisi udara yang dihasilkan dari proses produksi pulp, biasanya pabrik pulp menggunakan alat-alat berupa blow gas treatment di unit pulping, electro static dust precipitator pada recovery boiler, dan wet scrubber di recausticizing unit. Beberapa limbah atau proses yang menghasilkan emisi udara ini, beserta penanganannya ialah: Kondensat tercemar, Noncondensable gas, Uap tekanan tinggi, sisa bahan kimia.

Kertas Sebagai Tanda Budaya Manusia

Kegiatan menulis telah dimulai manusia dari beribu tahun sebelumnya, sebagai ekspresi manusia atas pengalaman atau penyampaian gagasan yang ada dalam pemikirannya. Bentuk penyampaian informasi ini dapat berupa simbol, dan huruf. Berbagai pendapat bisa disampaikan dan salurkan kepada orang lain tidak secara tatap muka secara langsung namun dapat sampai dalam jarak yang jauh berkat adanya penemuan kertas. Informasi yang tertulis atau tercetak dapat disebarkan dan diperbanyak, karena media kertas secara mudah dapat dibuat dengan proses yang relatife sederhana seperti pencacahan bahan, pelunakan bahan, pemutihan, dan pencetakan. Hal ini memungkinkan sebagai dasar bangsa Cina menganggap bahwa proses pembuatan kertas adalah penemuan penting dan harus dijaga kerahasiaannya, bila ini sampai pada bangsa lain maka kemungkinan dapat menghambat Cina untuk menguasai atau memimpin peradaban manusia, namun pada akhirnya proses pembuatan kertas ini dapat diketahui, hingga masa kini teknologi produksi dan produk kertas telah mengalami kemajuan sehingga dilakukan secara industri dengan produksi skala besar dan tinggi atau rumahan seperti kegiatan daur ulang. Masa kini perkembangan teknologi produksi dan produk kertas lebih baik diarahkan menuju pemikiran ramah lingkungan, karena terbukti bahwa pada masa lampau telah banyak kerusakan alam hasil dari pencemaran limbah – limbah industri pulp dan kertas.

Kebutuhan kertas sekarang ini, tak dapat dihindarkan atau dilepaskan dari gaya hidup manusia, semisal pemakaian kertas sebagai surat undangan perkawinan atau ijasah kelulusan dari suatu lembaga pendidikan. Semakin tinggi konsumsi pemakaian kertas suatu bangsa dapat sebagai salah satu acuan tingkatan pendidikan suatu bangsa dimana kegiatan tulis-menulis sebagai dasar penyampaian ilmu adalah salah satunya menggunakan kertas sebagai medianya. Ilmu pengetahuan yang tertulis dalam suatu kertas mempunyai kelebihan dimana dapat dibaca dan dicari pada waktu dan tempat yang dinginkan, walaupun pada abad ini telah ada internet sebagai media lain untuk mencari ilmu pengetahuan. Internet mewajibkan penggunanya untuk menggunakan komputer dan selalu online, sedangkan masih banyak warga dunia yang tidak mampu menggunakan komputer karena terkendala masih relative tingginya biaya, sehingga kertas sebagai media masih mempunyai peranan kunci untuk menyebarkan ilmu pengetahuan kepada seluruh manusia di bumi.

Penggunaan kertas yang efisien perlu dilakukan dimana sumber bahannya adalah bahan berselulose atau berserat seperti kayu, bambu, rami, dan sebagainya, demi tujuan mengurangi pengambilan bahan baku secara berlebihan. Trendnya produksi kertas semakin meningkat tiap tahunnya, bila pengambilan bahan baku pada masa ini telah bersumber dari hutan produksi yaitu hutan tanaman industri dari jenis Acacia sp. Sehingga tidak lagi bersumber dari hutan alam. Demi meningkatkan luas hutan alam dengan lebih mempunyai kelebihan dibandingkan hutan tanaman, dimana mempunyai keragaman jenis dan estetika tinggi. Memanfaatkan semaksimal mungkin luasan hutan produksi yang ada, akan mendorong meluasnya kawasan hutan alam dan mengurangi laju deforestasi, namun konyol bila hanya dilihat dari sisi kebutuhan sumber bahan baku kertas, paling tidak laju deforestasi hutan tidak lagi berdasar pada pemenuhan bahan baku kertas. Bila pemakaian kertas dapat dikurangi dengan pola hidup efisien seperti menggunakan kertas bolak-balik, mengurangi pemakaian tissue, penulisan kata rapat sehingga memperbanyak ruang pada kertas, dan lain hal sejenisnya, konsumsi kertas dapat ditekan namun tidak mengekang dalam berekspresi dan mengeluarkan ide – ide kreatif.